Thursday, December 15, 2011

Malleus Maleficarum




Why This Kolaveri Di - Itulah tajuk video yang ingin aku kongsikan pada malam ini. Sahabatku, Si 2.3 Berlari telah berkongsi video ini sedari awal lagi. Puncanya dikataliskan oleh rasa ingin tahu temanku itu dengan temanku yang seorang lagi. Tapi persis seperti anak laki-laki remaja yang pertama kali tahu erti batang tubuh wanita. Mungkin satu analogi yang tidak perlu tapi menarik untuk aku sebutkan. Takjub mereka dengan jumlah tontonan pada video ini, dan senang mereka dengan irama musiknya walaupun tidak satu bait kata dari liriknyapun dapat untuk mereka dan aku fahami kerna tidak ada di antara kami yang fasih dengan tamil. Tapi ingin sekali aku melahirkan rasa takjubku yang agak berbeda dengan teman-temanku tadi. Ketika menyusuri komentar yang yang menjadi satu simbol reaksi oleh penonton yang sudi menghulurkan rasa dan cita mereka. Aku terlihat satu komentar yang bisa menarik pandanganku dan telah aku printscreen-kan.


Komentar di atas pantas membuatkan aku berfikir sejenak. Betapa perangai jelek manusia yang begitu suka sekali mengkelaskan keberadaan mereka dari apa jua sudut. Budaya, agama, warna kulit atau apapun. Mungkin sudah menjadi lumrah manusia untuk mepersetankan (demonise) manusia lain yang berbeda dengan mereka. naluri untuk mempersetankan ini sudah tentu menjadi titik tolak untuk mereka membenci dan ramai di kalangan kita menolak usaha untuk memahami sesuatu yang lain kerana membenci itu lebih senang dan pantas buat kita. naluri ini jugalah yang membuat kita sentiasa memburu apa jua kesalahan yang selagi boleh, ditimbulkan demi untuk memuaskan naluri itu dan melupakan nilai husnuzon yang diajari agama kita supaya kita boleh memandikan diri kita dengan satu 'self gratification'. Sepertimana naluri itu menjadi katalis kita untuk membenci dan menjatuhkan hukum, begitulah juga bilamana buku banta barut "Malleus Maleficarum" menjadi titik tolak pada sejarah hitam manusia iaitu satu peristiwa yang dinamakan "the witch hunt". Dan sepertimana ketibaan zaman Renaissance menghentikan peristiwa maha jelek itu, mungkin saat ini, masa ini...Kita, manusia memerlukan satu lagi ketibaan zaman Renaissance. dan jika datang ketibaan zaman itu, persoalannya, disisi manakah kita berada di waktu itu.

Tuesday, December 13, 2011

Depressed Deprosial!!!



Apa ada pada tajuk? Sepertinya ungkapan tajuk seperti di atas, muntah bak peluru dari M-16 dengan sasaran yang tak bisa aku kenal pasti...satu lagi hari untuk aku mengarang dan menulis luahan isi hati dengan kata-kata yang tidak langsung punya visi dan misi untuk menarik pengamatan manusia lainnya...satu lagi hari yang bisa aku gambarkan hening bak renih-renih hujan yang tumpah dari langit tanpa ada empangan yang bisa menghalang waima setitis pon dari hinggap ke atas bumi kampusku ini...


Baru tadi usai aku dari bilik persiapan peserta jessup yang bakal mewakili universitiku...satu suasana yang bisa ku kira tegang seperti tali violin yang digesek oleh Tartini saat memainkan irama 'The Devil's trill' yang bisa membuatkan umat pengikut musik seluruhnya kesurupan...


Saat itu, terfikir aku, untuk apa aku melangkah keluar dari zon selesaku dan terus mengetuk pintu sempadan ke kawasan pergelutan seperti itu....dan saat itu juga aku teringat satu kalam yang diungkapkan temanku dari Indonesia, Sdr. Misbahul Huda, " keluarlah dari zon selesa mu, zon selesa itu boleh terus langsung membunuhmu dengan aspek solidaritas yang mungkin tampak indah tapi tanpa belas kasihan memakan mu dari dalam, keluarlah dan merasa susah, kerana rasa susah itu patut ada dalam zon pergelutan itu kerana kau tidak lagi berada di tempat yang memungkinkan kau pasif selesa selamanya. Zon pergelutan seperti itu hanya layak untuk mereka yang pemberani, pejalan yang cekal dan tabah...bila mana kau melangkah masuk ke zon pergelutan itu, dunia akan berkata padamu :"Selamat Datang, Jagoan!"


Bilamana aku teringat bait kata yang dituturkan pemuda kecil dari tanah seberang itu, di hadapan komputer ini, sambil menarik hisapan dari keretek Winstonku, aku mengangguk faham pada huda yang berada di hadapan ku walau jasad jasmaninya berada nun jauh di seberang sana...


Terima kasih sahabatku...

Bicaraku Pada Bulan

Pagi ini, masih lagi aku terjaga, kelopak mata masih bisa diangkat oleh saki baki tenaga yang ada. ku kerling tingkap bilikku yang sedikit terbuka. mencebik sebentar kala terlihat ketidakwujudan satu apa pun penahan di jendela. ku kerling lagi di sekelilingku, masih lagi aku sangkut dengan tugasan yang diberi. aduhh...kenapa susah sangat ni??? kenapa petah bicara ku yang lazim tidak termuntah di atas perisian Word ini...seperti ada yang kurang, itu getus hatiku...apa lagi yang perlu aku rentapkan dari otakku...Ironi sekali, kerana baru saja aku menukar label blog picisan ini, di diskrepsinya ku tulis :"kakiku tak pernah kebas" such arrogance, unfitting to a mere mortal such as me...spertinya ada dilema yang mencucuk2 benakku, satu rasa yang tak bisa aku keluarkan dar asaku.

Nota Undang2 Antarabangsa yang ada di sisiku, ku pandang sepi. Aduuh...apa susah sangat ni??? getus lagi hatiku, mengulangi keluhanku sebentar tadi. sungguh aku sepertinya sukar untuk mengerti apa yang tertulis di kes Libya v Malta, Sulit untuk aku mengerti apa yang diungkap saat penghakiman jatuh kepada si Pembantai Chile-Pinochet.Macbook Whiteku ku biarkan terpasang, saat aku bicara seperti ini, masih lagi aku terpana, dek permasalahan kes Namibia. aku letih... "kakiku tak pernah kebas" huh, such a laughable notion, saat ini,lalu aku bicara pada bulan...kakiku sudah kebas, izinkan aku berehat di tepian...

p/s: everyone needs help, even if he is Spiderman ::Mary-Jane Watson to Peter Parker::Spider Man 3

Bismillahirrahmanirrahim, in the name of Allah, the most generous and the most gracioust, i present to you...

first of all, how should i say this…metaphorically speaking…chewaahh!!! kepoyoan yang terserlah di ambang sore yang fana ini… tanpa ku sedar kata-kataku ini lahir terbit dari jari-jari yang terhuyung-hayang macam jin mabuk todi…adoyai…satu lagi pagi untuk aku…satu lagi hari aku dapat menyaksikan matahari terbenam satu hari lagi usia aku bertambah, tengah2 surfing internet, timbul rasa hati nak buat blog…lepas ini mungkin aku tak update kot dua tiga bulan (atau lebih, depends on m mood)…biasa la….aku ni tergolong dalam kelab T.A.C aka Taik Ayam Club…hehe…kejab ja panasnya…kang sejuk la tu…tu kira ok la tu…dari tak buat apa2…memang ustaz aku kalau jumpa orang macam ni dia dengan muka selamba, berhemah dan bergayanya cakap:: "anta ni tak dak istiqamah dalam hidup"…hha…jadi ini ucapan pertama-tama dari aku sebagai merasmikan blog aku ini…harap kalau aku update ada la bangsa-bangsa tak kira lelaki ka pompuan ka tak ketinggalan khunsa ka ( jantina ini memang wujud ok…keep your mind open) sanggup la menjengah wacana aku yang kadang2 je ada faedahnya….sekian…wassalam…